Dipersiapkan untuk pertemuan Menteri Pertahanan dengan prajurit dan keluarga dari Kompi Intai Tempur Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Jakarta, 24 April 2008.

Prepared for meeting of Defense Minister with soldiers and family of the Army Strategic Reserve’s Combat Reconnaissance Company, Jakarta, 24 April 2008.

Tanya 1: Pertanyaan yang diajukan prajurit Kitaipur Kostrad adalah: bagaimana Departemen Pertahanan memodernisasikan kemampuan TNI dengan memanfaatkan teknologi informasi yang lebih maju, agar tidak ketinggalan dengan negara-negara tetangga?

Question 1: Questions posed by a soldier from the Combat Reconnaissance Company of the Army Strategic Reserve is: How is the Ministry of Defense modernizing the Defense Force’s capability through the application of advanced information technology, in order to keep abreast with the forces of neighbouring countries?

Jawaban 1: Departemen Pertahanan melalui Badan Litbang, Badan Diklat dan Pusat Data dan Informasi melakukan penelitian bersama untuk mempersiapkan terciptanya sistem peperangan berbasis jaringan, sehingga kemajuan yang dicapai di semua jenis industri elektronik di dalam negeri dipantau dan diupayakan dapat mendukung sistim komunikasi tri matra terpadu. Dengan demikian setiap jaringan komando dan kendali akan semakin mudah melaksanakan operasi militer berbasis jaringan terpadu dan meningkatkan effsiensi gelar pasukan maupun gelar bantuan menghadapi tanggap darurat akibat bencana manusia atau pun bencana alam.

Answer 1: The Defense Department through its Research and Development and Education and Training Agencies as well as its Center for Data and Information is undertaking joint studies and research to prepare the establishment of a Network Centric Warfare system, synergizing all domestic electronic industries towards building an integrated tri-service communications command system. All this will lead to a more unified command and control network which would facilitate more efficient military operations commands for purposes of troop deployment as well as for undertaking speedy emergency response in face of man-made as well as natural disasters.

Tanya 2: Apakah Departemen Pertahanan mengembangkan program peningkatan kualitas pengetahuan dan ketrampilan prajurit guna menghadapi tantangan kualitas sumber daya manusia dalam era globalisasi?

Question 2: Is the Department of Defense developing programs to enhance the quality of knowledge and skills of soldiers to face the challenges of human resources-based competition in an increasingly globalized world?

Jawaban 2: Semua jajaran Dephan sedang diperkenalkan dengan apa yang disebut “Perang Sumber Daya Manusia”. Karena itu, pada setiap jenjang ketentaraan maupun pegawai negeri sipil, Departemen Pertahanan ikut membantu pengembangan ketrampilan para prajurit beserta anggota keluarganya. Setiap orang yang lebih siap menghadapi perang ketrampilan dan perang pengetahuan akan menyumbang langsung pada pertahanan non-militer. Dalam perekonomian global, kemampuan “perang otak” dan “perang selisih keunggulan” akan menentukan kualitas pertahanan bangsa dalam arti luas.

Answer 2: At all levels, Department of Defense personnel are being introduced to the concept of “Human Resources Warfare”. As many of all military as well as civilian personnel and their family members as possible are being encouraged to be aware of and be engaged in this “ battle of knowledge” and “battle of skills” and contribute to the overall capability of the nation in the field of non-military defense. In a globalized economy, the ability to be engaged in “the war of brainware” and the “war of margins of excellence” will ultimately decide a nation’s overall defense capability.